Langsung ke konten utama

"Resep" Penguat Hati di Kala Rapuh #Part1



Kehidupan dunia menghadirkan banyak rasa bagi setiap manusia, ada saatnya terasa manis, namun kadang kala sebaliknya.
.
Ya, terkadang mungkin manusia berpikir amat lelah hidup di dunia ini, terlebih ketika hati sedang rapuh makin tak kuat rasanya menjalani kehidupan.
.
Mengapa bisa hati yang rapuh, namun seluruh aktifitas kita ikut terpengaruh? Hal ini mengingatkan kita akan sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam, yang artinya :
.
“Ketahuilah, sungguh di dalam jasad itu ada segumpal darah; jika ia baik, baik pula seluruh jasad tersebut dan jika ia rusak, rusak pula seluruh jasad tersebut. Ketahuilah itu adalah hati” (H.R Bukhari dalam Al-Iman)
.
Dari sabda Nabi tersebut, menjadikan kita paham bahwa keadaan hati sangatlah berpengaruh pada setiap lini kehidupan kita. Namun, bagaimana jadinya jika saat ini hati kita sedang merasa tidak baik-baik saja? Adakah “resep” penguat hati di kala rapuh?
.
Oke, jadi kali ini saya akan share/berbagi pengalaman mengenai resep penguat hati di kala rapuh, berdasarkan pengalaman pribadi ya.
.
#1 Baca Qur’an
.
Ya, saat saya merasa bahwa mengapa saya mendapatkan hal ini (kurang baik, menurut saya) dalam hidup saya? Mengapa sepertinya orang lain lebih beruntung dibanding saya? Dan sederet keluhan yang mungkin teman-teman juga rasakan.
.
HATI-HATI !!
.
Jangan biarkan setan masuk untuk memanfaatkan situasi hati kita yang sedang rapuh/galau tersebut. Maka dari itu, kita mesti tuh “konsumsi” obat hati, yakni membaca dan memahami isi Al-Qur’an.
.
Why? Mengapa? Karna begitu banyak kandungan al-Qur’an yang memotivasi kita untuk terus bangkit dari keterpurukan.
Oke, kita lihat surah an-Nahl ayat 96 :
﴿ مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْٓا اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ٩٦ ﴾
Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan  Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
.
Nah, ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa apa yang ada disisi Allah adalah kekal dan memberi balasan yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
.
So, itu bisa banget jadi nutrisi hati/charge iman kita, dan nasihat untuk diri pribadi serta sahabat semua, yuk banyak baca qur’an ya. Biar hidup kita lebih powerfull dan wonderfull. Cie :’v
.
Oke, mungkin cukup ya untuk sharing ilmu kita kali ini mengenai “resep” penguat hati dari pengalaman saya pribadi part 1. Nantikan part selanjutnya di blog ini :')
.
Nah, untuk sahabat semua, yang memiliki pengalaman lain dan bisa menjadi tambahan ilmu bagi kita semua, boleh share di kolom komentar ya.
.
Barakallahu fiikum jami’an
.
#JanganLupaBacaQuranYa

Komentar

  1. Bagus, dakwah online 👍👍 teruskan akan lebih bagus lagi kalau kata kata nya ditambah agar lebih disukai Google.

    Kunjungi balik blog saya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih support dan saran nya mas Haswan Evan.
      Siap, Insyaa Allah.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memulai Perubahan

  Mungkin banyak diantara kita yang kepengen sesuatu. Ada yang kepengen “sukses” dengan jadi pebisnis kaya raya, mahasiswa berprestasi, pembicara profesional, designer handal, dan segudang keinginan lainnya. Tapi sayangnya, itu semua berhenti di “pengen” aja. Tanpa ada aksi nyata untuk mewujudkannya. Iya, mungkin itu yang terjadi pada kita. Banyak maunya tapi nol usahanya. Punya mimpi besar tapi sehari-hari rebahan, scrolling sosmed, akhirnya muncul rasa membanding-bandingkan pencapaian diri dengan pencapaian orang lain. Kita akan jadi gitu-gitu aja, selama kita gak memutuskan untuk berubah. Dan kita gak akan bisa berubah, sebelum kita memutuskan untuk ”memulai perubahan” dengan merubah diri kita sendiri. Langkah awal untuk memulai perubahan adalah dengan mengubah kebiasaan kita. Iya, karena kebiasaan akan membentuk kepribadian/karakter kita. Kebiasaan ini juga menjadi modal penting untuk meraih mimpi-mimpi kita. Mungkin diawal memang perlu dipaksa dan gak nyaman, tapi itu

Kebiasaan

Coba deh kita jujur, selama ini hidup kita disibukkan oleh apa? Sesuatu yang baik kah, atau justru sesuatu yang buruk? Kenapa penting mengetahui hal ini? Karena, kita akan dimatikan sesuai dengan kebiasaan yang kita lakukan. Jika kita terbiasa melakukan sholat, puasa, berbakti pada orang tua, menuntut ilmu, berdakwah, dan melakukan kebaikan-kebaikan lainnnya, maka peluang kita dimatikan dalam keadaan baik (husnul khatimah) pun semakin besar. Tapi, jika kita terbiasa melakukan maksiat, meninggalkan kewajiban, melanggar perintah Allah, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya, maka peluang kita dimatikan dalam keadaan buruk (su’ul khatimah) pun semakin besar. Wal’iyadzubillah Kadang kita terkecoh dengan bisikan-bisikan syaithan, dengan berpikir “gapapalah maksiat, toh amal shalih saya lebih banyak. Kan cuma begini doang, gak gede kok dosanya”.   Reminder untuk diri kita, bahwa amal shalih yang kita lakukan, belum tentu Allah terima, tapi kita udah bangga diri (kepedean) kalo itu ket

Menikmati Proses

Setiap kita mungkin punya mimpi yang ingin kita gapai. Entah mimpinya terlalu besar, atau mindset kita yang terlalu kecil sehingga muncul pertanyaan “bisa gak ya?” dalam benak kita. Tapi mungkin itu hanya perasaan kita aja. Iya, daripada overthinking pada sesuatu yang belum terjadi, lebih baik kita fokus untuk mengeksekusi sedikit demi sedikit, langkah demi langkah, mencicil hal-hal yang bisa membuat kita lebih dekat dengan mimpi kita. Saat menjalani langkah-langkah tersebut, inilah yang disebut dengan “fase proses” dalam menggapai mimpi kita dan di fase inilah banyak hal yang akan kita dapatkan. Mulai dari pengalaman, ilmu bahkan pahala.   Pengalaman sudah pasti kita dapat, karena dalam menjalani proses kita pasti melakukan sesuatu. Saat melakukan sesuatu itu, apakah dia berujung berhasil atau tidak, yang pasti itu adalah pengalaman bagi kita, dan akan berguna nantinya ketika kita menghadapi hal yang serupa. Bukankah pengalaman merupakan guru terbaik?   Ilmu juga pasti kita