Langsung ke konten utama

Self Control (Pengendalian Diri)

 


Tidak bisa dipungkiri, diri kita begitu dinamis. Kadang rajin, kadang males. Kadang seneng, kadang sedih. Kadang taat, kadang maksiat. Ya itulah manusia, lemah, terbatas, dan selalu berubah-ubah.

Tentu hal itu manusiawi, karena itu tandanya kita memiliki nafsu/kecenderungan/dorongan hati yang kuat. Namun, yang mampu membuat kita menjadi “bernilai” adalah penyikapan kita terhadap hal-hal tersebut. Bagaimana cara kita menyikapi nafsu tersebut. Karena biasanya, nafsu jika tidak disikapi dengan tepat, maka akan menimbulkan keburukan.

Untuk itu, maka kita memerlukan Self Control/Pengendalian Diri agar memudahkan kita untuk mengendalikan nafsu kita.

Pengendalian diri adalah upaya kita dalam mengendalikan atau mengarahkan diri kita agar tetap berada pada jalan yang benar.  Yaitu jalan yang Allah tunjukkan.

Artinya, pengendalian diri ini erat hubungannya dengan koneksi antara kita dan Allah. Karena kita melawan hawa nafsu kita sendiri, dan hawa nafsu cenderung untuk berbuat keburukan ditambah syaithan yang selalu menggoda kita.

Ketika kita sadar bahwa diri kita lemah dan terbatas, maka sangat wajar dan memang seharusnya untuk kita meminta dan memakai petunjuk Allah sebagai cara untuk mengendalikan diri kita melawan hawa nafsu, karena Allah yang menciptakan kita maka cuma Allah yang paham bagaimana yang terbaik untuk kita.

Selama hidup didunia, kita akan selalu memerlukan “pengendalian diri”. Karena dunia penuh dengan ujian kehidupan dan salah satu ujiannya adalah hawa nafsu kita. Jika kita mampu mengendalikan diri selama didunia, maka peluang selamat dan bahagia diakhirat semakin besar. Namun, jika kita tidak mampu mengendalikan diri selama didunia, maka peluang celaka dan sengsara diakhiratpun menanti kita.

Tentu kita menginginkan kehidupan yang baik diakhirat. Maka, kita harus siap mengendalikan diri kita selama didunia, dan cara terbaik untuk mengendalikan diri kita adalah dengan mentaati petunjuk Sang Pencipta, yaitu Allah Ta’ala.

Apa yang Allah perintahkan, maka dengan sepenuh hati kita melaksanakannya. Untuk perkara yang Allah larang, maka sepenuh hati pula kita meninggalkannya.

Jadi, ketika kita dihadapkan pada kondisi seneng, maka bagaimana caranya senengnya kita bernilai pahala disisi Allah. Bersyukur misalnya. Ketika sedih, kita perbanyak mengingat Allah agar hati kita tenang.

Ketika bisa taat, maka perbanyak doa agar Allah istiqomahkan kita. Ketika ingin bermaksiat, maka selalu ingat betapa bencinya Allah jika kita melakukannya.

Pengendalian diri dapat mengubah sikap kita dalam menghadapi sesuatu.

Dengan kita mengendalikan diri, maka menjalani kehidupan pun bisa lebih kita nikmati.

Semoga Allah berikan kita kekuatan untuk bisa mengendalikan diri kita agar tetap dalam ketaatan.

Semoga bermanfaat, bantu share biar jadi kebaikan untukmu juga.

Saudaramu, Hendri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Definisi Ibadah dan Hikmah Penciptaan Manusia"

# DEFINISI IBADAH secara bahasa berarti merendahkan diri dan tunduk. Sedangkan dalam syara’ memiliki banyak definisi, dan disini saya akan menjelaskan tiga point saja ya. . Pertama, ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah, baik berupa ucapan maupun perbuatan, yang lahir maupun yang batin . Kedua, ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya . Ketiga, ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah, yaitu tingkatan tunduk paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi . Ibadah terbagi menjadi tiga, yaitu ibadah hati, lisan, dan anggota badan. . Jadi, ibadah itu tidak melulu sholat, puasa, haji, infaq dan sebagainya. Namun juga hati kita dapat menunaikan ibadah, misal berprasangka baik kepada Allah kemudian kepada sesama manusia, sabar, ikhlas, dan masih banyak lagi ibadah hati yang dapat kita lakukan. Melalui lisan pun juga dapat menjadi ...

Untuk Apa Sebenarnya Manusia di Ciptakan?

Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat datang teman-teman semua, yang semoga dirahmati oleh Allah Ta’ala. Perkenalkan, saya Hendri Agusman, sahabat mu se-iman ( mukmin ) yang berharap semoga kelak kita dimasukkan oleh Allah kedalam Jannah-Nya. Aamiin . Baiklah, sekedar memberi tahu kepada teman-teman semua, bahwa ini adalah artikel perdana saya. Insyaa Allah akan berkelanjutan saya update artikel/postingan di blog saya ini. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai “Untuk Apa Sebenarnya Manusia di Ciptakan?” . . Namun, sebelum lanjut ke pembahasan inti, saya ingin mengingatkan kepada teman-teman semua bahwa disini saya mencoba BERBAGI ILMU ya, bukan bermaksud menjadi "ustadz online" ataupun "guru online" hehe. Jadi, jika terdapat banyak kekurangan harap dimaklumi, dan mungkin bisa diskusi bersama akan kekurangan tersebut sehingga dapat saya perbaiki. Insyaa Allah . Baik, sebagai manusia khususnya...

"Resep" Penguat Hati di Kala Rapuh #Part1

Kehidupan dunia menghadirkan banyak rasa bagi setiap manusia, ada saatnya terasa manis, namun kadang kala sebaliknya. . Ya, terkadang mungkin manusia berpikir amat lelah hidup di dunia ini, terlebih ketika hati sedang rapuh makin tak kuat rasanya menjalani kehidupan. . Mengapa bisa hati yang rapuh, namun seluruh aktifitas kita ikut terpengaruh? Hal ini mengingatkan kita akan sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam , yang artinya : . “Ketahuilah, sungguh di dalam jasad itu ada segumpal darah; jika ia baik, baik pula seluruh jasad tersebut dan jika ia rusak, rusak pula seluruh jasad tersebut. Ketahuilah itu adalah hati” (H.R Bukhari dalam Al-Iman ) . Dari sabda Nabi tersebut, menjadikan kita paham bahwa keadaan hati sangatlah berpengaruh pada setiap lini kehidupan kita. Namun, bagaimana jadinya jika saat ini hati kita sedang merasa tidak baik-baik saja? Adakah “resep” penguat hati di kala rapuh? . Oke, jadi kali ini saya akan share/berbagi pengalaman mengenai re...