Berkah itu mudahnya adalah bertambahnya kebaikan yang banyak dan abadi.
Keberkahan bukan saja soal bertambahnya sesuatu
secara fisik, namun bisa juga bertambah secara fungsi/manfaat.
Bisa saja, jumlah harta atau benda kita tidak
bertambah secara angka, namun secara manfaat bertambah dengan tercukupinya diri
atau orang lain karenanya.
Contohnya, seseorang yang memiliki sedikit harta
benda, namun karena diberkahi Allah, maka ia terhindar dari segala keburukan
dan tentram hidupnya karena merasa tercukupi. Sebaliknya, ada orang yang
memiliki harta berlimpah, namun karena tidak ada keberkahan, justru hartanya
menjadi sumber bencana baginya, habis karena mengobati penyakitnya atau tidak
bisa dimanfaatkannya.
Misalnya lagi dalam hujan terdapat keberkahan. Maka ketika hujan turun dari langit, tanah yang gersang dan kering kerontang menjadi subur dan makmur. Kemudian muncullah tanaman-tanaman, buah-buahan yang melimpah ruah. Jadi hujan bukan sekedar turunnya air dari langit ke bumi. Namun turunnya air tersebut disertai keberkahan yang membawa kebaikan pada seluruh bumi. Perihal banjir, tsunami, atau bencana alam lainnya, tentu bukan hujannya yang disalahkan, namun manusia yang menempati bumi itu yang perlu di evaluasi. Mungkin kita banyak berbuat dosa sehingga mendatangkan keburukan seperti itu dan pada situasi seperti ini, yang perlu kita lakukan adalah memohon ampunan Allah, dan berusaha meninggalkan dosa-dosa.
Imam Ahmad mengatakan dalam Musnad Ahmad bin
Hambal, 2/296, bahwa telah ditemukan di gudang sebagian khalifah Bani Umawiyyah
sekantung gandum yang biji-bijinya sebesar biji kurma, dan bertuliskan pada
kantung luarnya, ‘ini adalah gandum hasil panen saat masa keadilan
ditegakkan’.”
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata,
“Tidaklah kelapangan rizki dan amalan diukur dengan jumlahnya yang banyak,
tidaklah panjang umur dilihat dari bulan dan tahunnya yang berjumlah banyak.
Akan tetapi kelapangan rizki dan umur diukur dengan keberkahannya.”
Keren ya. Dari perkataan kedua ulama mulia diatas
kita jadi paham suatu hal bahwa, dengan kita beriman dan beramal shalih
(nurut/taat sama Allah), maka Allah pasti ngasih kita balasan berupa
keberkahan, dan keberkahan ini inti dari segala sesuatu. Keberkahan ini yang
menjadikan sesuatu itu full manfaat. Meski jumlahnya sedikit tapi yang bisa
merasakan kebaikannya banyak. Ajaib !
Kerennya lagi, ternyata keberkahan ini adalah
suatu hal selalu kita ucapkan lho. Iya, doa itu ada pada ucapan salam yang
sering kita ucapkan ketika kita berjumpa dan berpisah dengan saudara seiman
kita. Yaitu Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, “Semoga
keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah senantiasa menyertaimu.”
The best! Ini bikin kita jadi sadar, Islam
mengajarkan kita bahwa keberkahan itu merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan kita. Sehingga hal-hal yang Allah berkahi jauh lebih penting meski secara
jumlah tidak banyak, daripada hal-hal yang tidak Allah berkahi meski jumlahnya banyak.
Karena fokus kita bukan pada banyaknya, tapi pada berkahnya.
-Allahumma baariklana
Komentar
Posting Komentar