Langsung ke konten utama

"Resep" Penguat Hati di Kala Rapuh #Part3




Pada pembahasan lalu saya telah sharing mengenai “resep” penguat hati di kala rapuh bagian kedua ya sahabat.

Maka bagi sahabat semua yang belum membaca nya, saya sangat menyarankan untuk membaca bagian kedua terlebih dahulu ya, agar sharing kita lebih bermanfaat. Silakan baca di ("Resep" bagian 2)

Baiklah, kali ini kita akan melanjutkan sharing mengenai pengalaman saya pribadi dalam menguatkan hati di kala rapuh bagian ketiga.

#3 Beramal Shalih

Saya rasa sahabat semua sudah pada mengetahui ya maksud dari beramal shalih?

Singkatnya, (se-pendek pengetahuan saya) amal shalih adalah perbuatan kebaikan yang dilakukan secara sadar, berdasarkan iman kepada Allah dan ilmu yang benar serta menghasilkan nilai pahala di sisi Allah Ta’ala.

Contohnya banyak ya sahabat, bisa sholat, puasa, zakat, infaq, sedekah, baca al-qur’an, menolong sesama manusia, belajar atau mengajarkan ilmu, bantu orang tua dan masih banyak lagi ya amal shalih lainnya.

Lalu, apa sih yang kita dapatkan ketika beramal shalih sahabat? Oke bisa di cek ya surah an-Nahl ayat 97 :
﴿ مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ٩٧ ﴾
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Dari ayat diatas, membuat hati terisi “nutrisi” lagi ya rasanya sahabat.
Karena betapa mulia nya yang Allah berikan kepada kita, ketika kita melakukan amal shalih (kebajikan). Sungguh Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.
Jadi, ketika hati kita sedang terpuruk, sumpek, gelisah bahkan futur (fase perasaan lemah/bosan dalam beramal shalih-pen,) maka selayaknya kita senantiasa menyemangati hati kita dengan merenungi kembali ayat diatas sehingga hati kita merasa semangat lagi dalam berbuat kebaikan atau amal shalih.

Dan yang amat penting adalah, amal shalih yang kita kerjakan harus di landasi dengan dua hal ya sahabat, yaitu ; 1) Ikhlas dan 2) Mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.

So, jangan mager-mager-an ya sahabat, semangat atuh, bangkit dari markas rebahan mu dan mulai lah berbuat kebaikan sekarang juga, mari kita coba mengamalkan ilmu yang kita dapat tentunya dengan niat yang ikhlas karna Allah Ta’ala, semampu kita dan secara perlahan-lahan ya, jangan terlalu memaksakan diri apalagi di awal-awal. Insyaa Allah, berawal dari perlahan-lahan, sehingga menjadi kebiasaan.

Termasuk berbagi mengenai postingan ini ya sahabat, Insyaa Allah bernilai pahala jika niatkan karna Allah.

Wallahu a’lam bishshowab
Barakallahu fiikum jami’an

Jika sahabat semua memiliki tambahan ilmu ataupun saran boleh sampaikan di kolom komentar ya.

#JanganLupaBacaQuranYa

Salam,

Hendri Agusman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memulai Perubahan

  Mungkin banyak diantara kita yang kepengen sesuatu. Ada yang kepengen “sukses” dengan jadi pebisnis kaya raya, mahasiswa berprestasi, pembicara profesional, designer handal, dan segudang keinginan lainnya. Tapi sayangnya, itu semua berhenti di “pengen” aja. Tanpa ada aksi nyata untuk mewujudkannya. Iya, mungkin itu yang terjadi pada kita. Banyak maunya tapi nol usahanya. Punya mimpi besar tapi sehari-hari rebahan, scrolling sosmed, akhirnya muncul rasa membanding-bandingkan pencapaian diri dengan pencapaian orang lain. Kita akan jadi gitu-gitu aja, selama kita gak memutuskan untuk berubah. Dan kita gak akan bisa berubah, sebelum kita memutuskan untuk ”memulai perubahan” dengan merubah diri kita sendiri. Langkah awal untuk memulai perubahan adalah dengan mengubah kebiasaan kita. Iya, karena kebiasaan akan membentuk kepribadian/karakter kita. Kebiasaan ini juga menjadi modal penting untuk meraih mimpi-mimpi kita. Mungkin diawal memang perlu dipaksa dan gak nyaman, tapi itu

Kebiasaan

Coba deh kita jujur, selama ini hidup kita disibukkan oleh apa? Sesuatu yang baik kah, atau justru sesuatu yang buruk? Kenapa penting mengetahui hal ini? Karena, kita akan dimatikan sesuai dengan kebiasaan yang kita lakukan. Jika kita terbiasa melakukan sholat, puasa, berbakti pada orang tua, menuntut ilmu, berdakwah, dan melakukan kebaikan-kebaikan lainnnya, maka peluang kita dimatikan dalam keadaan baik (husnul khatimah) pun semakin besar. Tapi, jika kita terbiasa melakukan maksiat, meninggalkan kewajiban, melanggar perintah Allah, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya, maka peluang kita dimatikan dalam keadaan buruk (su’ul khatimah) pun semakin besar. Wal’iyadzubillah Kadang kita terkecoh dengan bisikan-bisikan syaithan, dengan berpikir “gapapalah maksiat, toh amal shalih saya lebih banyak. Kan cuma begini doang, gak gede kok dosanya”.   Reminder untuk diri kita, bahwa amal shalih yang kita lakukan, belum tentu Allah terima, tapi kita udah bangga diri (kepedean) kalo itu ket

Menikmati Proses

Setiap kita mungkin punya mimpi yang ingin kita gapai. Entah mimpinya terlalu besar, atau mindset kita yang terlalu kecil sehingga muncul pertanyaan “bisa gak ya?” dalam benak kita. Tapi mungkin itu hanya perasaan kita aja. Iya, daripada overthinking pada sesuatu yang belum terjadi, lebih baik kita fokus untuk mengeksekusi sedikit demi sedikit, langkah demi langkah, mencicil hal-hal yang bisa membuat kita lebih dekat dengan mimpi kita. Saat menjalani langkah-langkah tersebut, inilah yang disebut dengan “fase proses” dalam menggapai mimpi kita dan di fase inilah banyak hal yang akan kita dapatkan. Mulai dari pengalaman, ilmu bahkan pahala.   Pengalaman sudah pasti kita dapat, karena dalam menjalani proses kita pasti melakukan sesuatu. Saat melakukan sesuatu itu, apakah dia berujung berhasil atau tidak, yang pasti itu adalah pengalaman bagi kita, dan akan berguna nantinya ketika kita menghadapi hal yang serupa. Bukankah pengalaman merupakan guru terbaik?   Ilmu juga pasti kita